background-image: url(http://i50.tinypic.com/15zfj3a.jpg);
Showing posts with label urusan. Show all posts
Showing posts with label urusan. Show all posts

Wednesday, 7 November 2012

Lanjutan: Interpretasi "Urusan" QS. As-Sajdah ayat 5

Hello, lagi~

Sedang menggebu-gebu setelah kemarin meluapkan rasa penasaran soal ayat As-Sajdah yang telah dibahas di postingan yang lalu tentang "segala urusan naik kepada Rabb dalam 1 hari yang kadarnya 1000 tahun" dengan bertanya kepada Ustadz KH Fahmi Basya pada hari Ahad lusa kemarin. ^__^
*sebetulnya ustadz belum kasih jawaban lengkap, tapi suruh aku cek lagi flying book yang pernah Ustadz jelaskan di pertemuan dan seminar-seminar sebelumnya tentang kadar relativitas waktu ini.. hehe jadi pr kamu nih, Han!*

Berdasarkan jawaban singkat Ustadz yang dimaksud segala urusan dalam ayat 5 surat As-Sajdah ini:

Semua urusan di bumi (atau mungkin urusan manusia yang tak kasat mata atau abstrak) itu pasti melebihi kecepatan cahaya melewati durasi masa 1 hari yang terukur 1000 tahun dalam perhitungan kecepatan yang bisa dicapai pengetahuan manusia hingga saat ini.

Maksud dari frasa yang aku cetak tebal dan cetak miring di atas, urusan yang disebut dalam ayat 5 ini tak bisa terlihat oleh panca indera, mengapa begitu? karena kecepatan naiknya urusan ini ke langit menuju Rabb melebihi kecepatan cahaya, dengan durasi 1/1000 tahun hitungan manusia in my opinion... (Ustadz dengan tegas menekankan kata melebihi cahaya ketika menjawab pertanyaan yang kuajukan ^ .^)

Kembali melihat dari segi tatabahasanya. Al'Amr ini menggunakan imbuhan depan Al, semacam article definite The dalam bahasa Inggris. Penjelasan lengkapnya, mengutip dari situs ssq-dla terjemahan al-qur'an kata perkata:
1. kata benda : kata الْأَمْرَ termasuk dalam jenis kata benda.
adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang.
2. memiliki kata sandang al : kata sandang al ( اَل ). yang melekat pada kata benda الْأَمْرَ ini memberikan arti bahwa kata benda yang ditunjuk telah jelas, atau paling tidak bahwa kata benda ini pernah dibahas atau diketahui dengan jelas. awalan al ( اَل ) ini dalam bahasa inggris adalah kata sandang the. setiap kata yang menggunakan kata sandang al ( اَل ) tidak pernah memiliki akhiran dengan tanwin.
3. kata benda abstrak : kata الْأَمْرَ ini sering kali digunakan untuk menerangkan kata benda abstrak, yaitu kata benda yang tidak berwujud (artinya bendanya ada tetapi tidak dapat dilihat dengan mata atau tidak dapat diraba dengan panca indra manusia) misalnya kata benda yang beralan pe- atau yang berawalan dan akhiran pe - an (pekerjaan dari kata kerja), ke - an (kesenangan dari kata senang) atau bahkan seperti makhluk-makhluk ciptaan allah yang makhluk tersebut tidak dapat disentuh dengan panca indra.
Nah, mungkin contoh segala urusan ini seperti diturunkannya pahala atau rizki untuk manusia; bentuk rizki seperti udara atau asap, atau air dll., bahkan kecepatan partikel terkecil atom dalam kehidupan ini juga kalau gak salah ada melebihi cahaya yang dinamai neutrino...atau mungkin munculnya perasaan juga bisa termasuk ya? seperti perasaan marah, sedih, suka, gembira, sakit... secara perasaan itu hampir serupa seperti ruh yang ditiupkan ke dalam tubuh manusia..abstrak hehehe (agak sok tau nih..astaghfirullah xd) dan saat dibawa kembali naik untuk dilaporkan atau dicatat dan disampaikan kepada Allah sebagai Rabb semesta alam, urusan itu melesat melebihi cahaya kembali naik ke langit. Wallahua'lam....
Kalau misal kita mengacu pada Al-Qur'an memang kenyataannya ada hal-hal di bumi ini yang bisa melebihi kecepatan cahaya (hm.. bertentangan dengan teori klasik Einstein bahwa kecepatan tertinggi itu kecepatan cahaya ya.. xp). Buktinya tertera di ayat yang membahas soal dipindahkannya singgasana atau Arsy' Ratu Saba oleh orang yang berilmu kitab yang bisa mengalahkan kesaktian jin Ifrit.[QS. 27:39-40]

Insyaallah di postingan selanjutnya di lain waktu aku coba bahas ini berdasarkan pemahaman yang aku dapat dari training ssq-dla membaca ayat-ayat Qur'an dengan Ustadz selama ini. Salvete! ^_~

"Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri."[66.89]

Referensi:
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1348386016&1
http://ssq-dla.com/index.php?option=com_wrapper&view=wrapper&Itemid=98

Thursday, 1 November 2012

Tadarus Pagi: As-Sajdah ayat 5 "Urusan dan Waktu"

Pagi ini mencoba merutinkan lagi membaca Al-Qur'an. Malu rasanya pada Allah, aku telah diberi begitu banyak kenikmatan dan kebaikan yang tak terhitung dan merasa diri telah berusaha selalu berbuat baik dan bersyukur ternyata masih kurang sekali (astaghfirullah..) Contohnya? Hal sederhana seperti mensyukuri keberadaan al-Qur'an di kamarku dengan membacanya setiap hari alih-alih dengan congaknya aku mengacuhkan keberadaannya di atas rak bukuku. Syukur berarti memanfaatkan segala sesuatu yang diberikan Pencipta kita dengan sebaik-baiknya. garis bawahi kata sebaik-baiknya, better than best..best-est from best
Sudahkah aku membaca Qur'an setiap hari? Belum.. maka aku sungguh adanya belum benar-benar bersyukur.
Tapi aku masih berusaha dan tidak akan berhenti. Saat aku lupa dan teringat aku kembali. Alhamdulillah..Ya Ghaniyyun Halim, hingga detik ini aku bernafas masih selalu Engkau ingatkan diri untuk meluruskan  fikiran dan niat di saat hati mulai melayang tak tentu arah terbawa arus berbagai masalah. :')

Kembali pada topik tadarus yang aku baca pagi ini secara acak, Q.S. As-Sajdah terpilih untuk terbuka lembarannya oleh sapuan tanganku, dimulai dari ayat 1-20. Yang ingin aku cermati disini ayat ke-5 yang berbunyi:

"Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu."

Aku garis bawahi dan cetak tebal kata-kata yang paling menarik rasa ingin tahuku dalam ayat ini. Kali ini, aku mencoba melihat dari struktur tata bahasanya berdasarkan susunan kalimatnya. Yang berfungsi menjadi objek dari ayat ini adalah urusan atau 'amr. Karena urusan menjadi objek maka dia pasif dan harus ada subjek yang menjadi agen pelaku tindakan terhadap objek tersebut, dalam ayat ini dengan jelas Allah (Dia) adalah agen pelaku. Jadi menurut aku, secara logika dapat dikatakan bahwa urusan itu dibawa naik kepada Allah. Menariknya, saat aku kembali melihat kosa kata asli bahasa Arab yang tertera dalam ayat ini adalah يَعْرُجُ, suatu bentuk kata kerja aktif atau dalam tata bahasa Indonesia kata kerja berimbuhan me-, me-kan, me-i, atau bila dalam bahasa Inggris merupakan bentuk present tense verb. Dan memang saat membaca terjemahannya berbunyi urusan itu naik bukan dibawa naik. Ini sedikit kontradiktif menurutku karena dengan penggunaan kata kerja ini, urusan berubah fungsi menjadi subjek. Seriously, Ini menggugah rasa penasaran dan membuat aku bertanya: 
Urusan seperti apakah yang memiliki kadar seribu tahun dalam perhitungan akal logika manusia yang mana urusan tersebut merupakan suatu urusan yang aktif, dan sepertinya hidup dan dapat bertindak sendiri?

Menilik lebih jauh pada lanjutan ayatnya: 1 hari yang kadarnya 1000 tahun dalam hitungan manusia. Dalam Al-Qur'an ada beberapa ayat lain yang menyinggung soal relativitas waktu disisi Tuhan diperbandingkan dengan kadar relativitas waktu dalam kemampuan perhitungan akal manusia. Contohnya, 
a. QS Al Ma’arif (70: 4)
 "Naiknya malaikat dan ruh kepadaNya dalam waktu sehari yang kadarnya 50.000 tahun."
b.  QS Al Hajj (22: 47) 
"Sesungguhnya sehari di sisi Rabb-mu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu."

Dari 3 ayat diatas dapat dilihat keterkaitan hubungannya dengan waktu dan yang bisa kuinterpretasikan:
  • Akan ada masa suatu hari bagi manusia dimana 1 hari =1000 tahun
  • Urusan membutuhkan/bergerak melewati relativitas waktu 1 hari=1000 tahun untuk naik pada Rabb nya.
  • Malaikat dan Ruh membutuhkan/bergerak melewati waktu 1 hari=50000 tahun untuk naik di sisi Rabb nya.

Kembali menyorot pada ayat 5 surat As-sajdah, jika diketahui bahwa ruh dan malaikat telah difirmankan Allah membutuhkan waktu 50000 tahun dalam hitungan manusia, aku menyimpulkan bahwa urusan yang disebut dalam ayat ini bukan jiwa makhluk hidup yang telah mati, karena manusia atau makhluk hidup yang meninggal ruh nya lah yang bergerak naik dan Allah menegaskannya dalam Al-Hajj ayat 4 tsb. *ehm, bentar.. kalau binatang atau tanaman itu punya ruh juga ga ya? O.o heheu jadi curious juga takut salah persepsi*
Apakah mungkin urusan tersebut hal lain yang bersifat aktif selain makhluk hidup yang manusia ketahui memiliki nyawa dan aktif, atau apa?
Terlebih, urusan tersebut bergerak antara langit dan bumi dan dia berawal dari langit menuju bumi...
Hal lain ini bisa apa saja, sesuatu yang mungkin diluar nalar manusia tetapi bisa jadi masih dapat diterima nalar manusia.

Jadi, apakah sebenarnya Urusan itu?
Wallahua'lam... ^_^